bahkan pada laporan keuangan terakhirnya, RIM melaporkan kerugian USD 125 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun. Akan tetapi, RIM diprediksi masih akan bangkit karena punya kelebihan dibanding iPhone serta Android.
Mereka memberikan solusi dalam soal sekuriti dan reabilitas yang tidak bisa disentuh oleh mereka (iPhone & Android-red)," kata Linley Gwennap, analis
teknologi di Linley Group. "Mereka memiliki beberapa aset unik dan basis kustomer solid di mana beberapa kompetitor tidak mempunyainya.
BlackBerry masih sebuah brand sangat kuat. Ada banyak orang merasakan BlackBerry seperti itu. RIM masih bisa memanfaatkannya," tambah dia. Namun demikian, RIM memang perlu bergerak cepat atau terlindas. Mereka masih punya kekuatan besar, misalnya kecepatan dan keamanan pengiriman email yang melalui data center internal RIM. Serta layanan messaging BlackBerry Messenger (BBM).
Email di ponsel yang lain terbang secara random di internet, hanya Tuhan yang tahu. Apa yang dilakukan RIM sejak awal adalah membangun jaringan dengan sekuriti yang handal," kata Gwennap. Di sektor konstruksi ponsel, BlackBerry juga masih unggul di bidang keyboard. "RIM masih memliki keyboard terbaik di bisnis. BlackBerry secara umum punya baterai awet," imbuh Sascha Segan dari PCMag. Meski demikian, RIM masih belum bisa memenuhi keinginan konsumen akan sebuah ponsel layar sentuh. "Konsumen saat ini sepertinya menginginkan layar besar dan penuh warna, yang selalu dibuat RIM
dengan buruk," tambah Segan. Kehadiran OS BlackBerry 10 pun diharapkan mengubah peruntungan RIM dalam bertarung melawan dominasi iPhone dan Android.
Via - Detikinet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar